Selasa, 01 Maret 2016
Tradisi Nyete tulungagung
kebiasaan masyarakat Tulungagung tak pernah lepas dari budaya nyethe. Nyethe adalah mengoleskan endapan kopi ke rokok. Kopi yang digunakan untuk nyethe inilah yang dinamakan kopi cethe. Biasanya, rokok yang digunakan untuk cethe memiliki motif. Motifnya pun bermacam-macam, bahkan ada yang menyerupai batik.
Sejarah nyethe sebenarnya bermula dari kebiasaan para petani yang mampir ke warung kopi untuk menghisap rokok ketika selesai menggarap sawah. Rokoknyapun sesekali dioles endapan kopi yang ada di cawan.
Kebiasaan masyarakat untuk nyethe pun kini mengangkat wisata kuliner di Tulungagung. Hampir setiap jalan-jalan perkotaan sering ditemui penjual warung kopi. Bahkan ada desa di wilayah Tulungagung yang hampir seluruh tepi jalannya banyak dibuka warung kopi. Salah satu desa tersebut bernama Desa Bolorejo. Sayapun diantar oleh Mas Aris. Betapa ramainya warung-warung kopi di siang hari.
Warung kopi di sini mirip dengan warung 24 jam non-stop. Bagaimana tidak? Kebiasaan yang dibawa para petani ini kini mulai digemari kalangan muda. Bahkan saat ini, kemasan Kopi Ijo dan Cethe sachet sudah banyak dijual di pusat oleh-oleh Tulungagung dan Pasar ataupun toko-toko terdekat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Aku suka blog kami.
BalasHapusJika butuh motor hubungi kami.
www.guskecil.top